Kegiatan Sekolah Lapang (SL) dilaksanakan dalam rangka mendukung kegiatan Demplot Pengembangan VUB Padi Khusus dan Spesifik Lokasi. Salah satu lokasi kegiatan dempot adalah di Kelompok Tani Sri Mukti, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Demplot VUB seluas 1 hektar dan pengembangan VUB seluas 10 hektar pada kelompok tani dan hamparan yang sama. Sekolah lapang (SL) dipandang sebagai salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif, karena sifatnya yang tidak formal. Proses belajar dilakukan di lapangan dimana tersedia obyek nyata berupa tanaman, peralatan, teknologi dan lain-lain yang dijadikan sebagai materi pelajaran.
Sekolah Lapang (SL) pertama telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021 di Kelompok Tani Sri Mukti, diikuti oleh 45 orang petani yang dihadiri pula oleh Kepala Desa Puloerang, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Lakbok, Koordinator BPP Lakbok, dan didampingi oleh PPL BPP Lakbok. Kegiatan SL dilaksanakan oleh tim kegiatan dari BPTP Jawa Barat yang dipimpin oleh Dr. Darojat Prawiranegara, SP., M.Si. Materi SL disesuaikan dengan kebutuhan teknologi dilapangan yang akan segera diterapkan. SL akan dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahapan kegiatan dilapangan.
Materi SL disajikan dalam bentuk teori dan praktek. SL pertama dilaksanakan dengan 3 materi, yaitu seleksi benih padi, aplikasi pupuk hayati pada benih, dan aplikasi biodekomposer pada lahan sawah sebelum pengolahan tanah. Petani terlihat sangat semangat dan antusias mengikuti SL walaupun dalam kondisi puasa Ramadhan. Dari hasil evaluasi kegiatan, terdapat kenaikan pengetahuan sikap dan keterampilan petani peserta SL.
“Sekolah lapangnya seru, langsung praktek di lapangan jadi lebih ngerti, bisa langsung tanya-tanya juga ke tim dari BPTP” ujar Pak Asep, Ketua Gapoktan Tani Mukti.
“Ditunggu sekolah lapang selanjutnya, semoga nanti hasil panennya lebih baik” tambah Pak Asep, Ketua Kelompok Tani Sri Mukti.
Agar materi praktek yang tersampaikan lebih efektif, peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Untuk memotivasi peserta SL agar semakin semangat, proses pelaksanaan praktek tiap kelompok dibuat menjadi perlombaan dengan juri nya terdiri dari 3 orang, yaitu tim dari BPTP, Kepala UPTD Pertanian, dan Koordinator Penyuluh BPP dengan kriteria penilaian terdiri dari: ketepatan perlakuan, kekompakan dan kecepatan. Pada SL pertama, kelompok empat adalah kelompok yang memiliki nilai tertinggi. Pada akhir rangkaian kegiatan SL (pada SL terakhir) masing-masing peserta SL akan diberikan sertifikat kelulusan.